Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jawa-Bali maupun di luar kedua wilayah itu kembali diperpanjang mulai Selasa (15/2) dengan sejumlah penyesuaian.
Di antaranya, pembatasan jumlah orang yang bekerja di kantor atau work from office (WFO).
“Periode PPKM minggu ini pemerintah akan menyesuaikan batas maksimum WFO di [daerah dengan PPKM] level 3 yang sebelumnya 25 persen menjadi 50 Persen.
atau lebih,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang merupakan komandan penanganan Covid-19 Jawa-Bali, Senin (14/2).
“Selain itu, aktivitas sosial budaya, masyarakat, dan fasilitas umum, dan wisata dinaikkan dalam 50 persen. Detail akan dalam Inmedagri (Instruksi Menteri Dalam negeri),” lanjutnya.
Dalam konferensi pers yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian, yang merupakan komandan penanganan Covid-19 luar Jawa-Bali, Airlangga Hartarto mengatakan perpanjangan PPKM di luar Jabali akan menerapkan peningkatan satu level.
“Perpanjangan PPKM di luar Jabali periode pelaksanaan selama 14 hari ke depan, tanggal 15 sampai 28 Februari, level kabupaten/kota akan dinaikkan satu level PPKM,” tuturnya.
Dari 386 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali, Airlangga merinci jumlah daerah dengan PPKM level 1 menurun dari 164 menjadi 63 kabupaten/kota, level 2 turun dari 208 menjadi 205 daerah, level 3 meningkat dari 14 jadi 118 wilayah.
“Ini murni untuk siapkan kenaikan Omocron 2 minggu ke depan,” jelas Ketua Umum Partai Golkar itu.
PPKM di wilayah Jawa-Bali sebelumnya hanya ditetapkan dalam masa sepekan atau dimulai pada 8 Februari lalu, sementara PPKM di luar wilayah Jawa-Bali berlaku dua pekan atau pada kurun waktu 1-14 Februari.
Pada PPKM sebelumnya, terutama di Jawa-Bali, banyak wilayah aglomerasi yang naik level PPKM. Seperti aglomerasi wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung Raya, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Bali. Dari yang semula level 2 kini menjadi level 3.
Peningkatan level PPKM itu tak lepas dari kenaikan kasus virus corona akibat sebaran varian Omicron yang diidentifikasi di Indonesia mulai pertengahan Desember tahun lalu.
Selain itu, keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan pasien Covid-19 juga menjadi acuan pemerintah menaikkan level PPKM di Pulau Dewata.
Di tengah kenaikan level PPKM itu, perkembangan jumlah kasus warga yang terkonfirmasi terpapar virus corona di Indonesia memang mengalami peningkatan secara signifikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan nyaris 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.