Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin memperingatkan Amerika Serikat jangan menjadikan rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti pertunjukan “sirkus”.
Pernyataan Vershinin itu diutarakan menanggapi klaim Menlu AS Antony Blinken dalam rapat DK PBB pada Kamis (17/2) soal rencana Rusia menyusun dalih untuk membenarkan serangan ke Ukraina.
“Kami telah lama mengklarifikasi semuanya dan menjelaskan segalanya. Dan tanggal yang diumumkan dari apa yang disebut invasi telah berlalu, kadi karena itu, saran saya kepada Anda (AS) adalah tidak menampilkan diri Anda dalam situasi yang canggung,” kata Vershinin yang mewakili Rusia dalam rapat.
Vershinin juga mewanti-wanti seluruh negara untuk tak melayangkan “tuduhan tak berdasar yang mengatakan Rusia akan menyerang Ukraina.”
Rusia juga mengirimkan dokumen setebal 11 halaman kepada PBB. Menurut laporan kantor berita Rusia, RIA, Moksow dalam dokumen itu mengatakan AS tidak memberikan tanggapan konstruktif soal konflik ini.
Rusia juga lagi-lagi menyinggung peningkatan aktivitas militer AS dan NATO di dekat perbatasannya “kian mengkhawatirkan”.
“Ini tentang menghentikan ekspansi NATO lebih lanjut,” bunyi dokumen Rusia tersebut seperti dikutip CNN.
Dalam rapat yang sama, Blinken lebih dulu menuduh Rusia merancang dalih yang akan membenarkan mereka melancarkan serangan ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
“Saya di sini hari ini bukan untuk memulai perang, tetapi untuk mencegahnya,” kata Blinken dalam pertemuan di New York.
“Setiap indikasi yang kami miliki adalah bahwa mereka (Rusia) siap pergi ke Ukraina, menyerang Ukraina,” paparnya menambahkan.
Blinken juga memaparkan beberapa langkah yang diperkirakan AS akan Rusia lakukan dalam beberapa hari mendatang.
Dia mengatakan Moskow kemungkinan akan mencoba membuat situasi kacau sebagai contoh pengeboban teroris yang dibuat-buat di Rusia, penemuan kuburan massal, atau serangan pesawat tak berawa yang direkayasa.
“Rusia mungkin menggambarkan peristiwa ini sebagai pembersihan etnis atau genosida, mengolok-olok konsep yang tidak kami anggap enteng,” papar Blinken.
Blinken mengatakan bahwa pejabat tinggi Rusia kemungkinan akan mengadakan pertemuan mendesak sebelum melancarkan serangan yang bisa mencakup pemboman Rusia di seluruh Ukraina dan serangan siber.
Blinken mengatakan AS yakin Moskow telah memilih target yang akan didatangi tank dan pasukan Rusia, termasuk ibu kota Ukraina, Kiev.
Blinken mengakui “beberapa orang telah mempertanyakan informasi kami,” mengangguk pada masalah masa lalu dengan intelijen AS menjelang Perang Irak.
Namun dia mengatakan AS akan lega jika prediksi itu terbukti salah dan Rusia berubah arah.
“Informasi yang saya sajikan di sini divalidasi oleh apa yang telah kami lihat terungkap di depan mata kami selama berbulan-bulan,” kata Blinken.
“Ingat bahwa sementara Rusia telah berulang kali menganggap peringatan kami sebagai melodrama dan omong kosong, mereka terus mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina,” paparnya menambahkan.