Berita Terkini Dan Teraktual
Berita  

Internet Melambat di Desa Wadas, Warga Sulit Berkomunikasi

Sejumlah warga kembali melaporkan adanya penurunan jaringan internet di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Penurunan jaringan itu dirasakan sejak semalam hingga siang hari ini.

Warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan jaringan internet di Wadas melambat sejak pukul 20.42 WIB.

“Dari semalam jam 20.42 WIB sampai sekarang. Dan ini juga masih berupaya melaporkannya,” ujar warga Wadas pada, Senin (14/2).

Dia juga mengatakan, listrik di wilayah tersebut sempat mati walau tidak lama.

“Soal listrik sempat mati semalam tapi enggak lama, kalau tadi masih nyala,” ujarnya.

Warga lainnya juga mengatakan bahwa penurunan jaringan internet ini dirasakan khususnya di daerah yang sempat menjadi lokasi konflik antara warga dan aparat kepolisian.

“Di daerah yang di-take down itu enggak ada sama sekali. Kemarin saya sudah sampaikan ke KSP, terus juga saya sudah sampaikan ke Pak Ganjar,” ujarnya saat dihubungi pada, Senin (14/2).

Warga lainnya juga mengatakan bahwa penurunan jaringan internet ini dirasakan khususnya di daerah yang sempat menjadi lokasi konflik antara warga dan aparat kepolisian.

“Di daerah yang di-take down itu enggak ada sama sekali. Kemarin saya sudah sampaikan ke KSP, terus juga saya sudah sampaikan ke Pak Ganjar,” ujarnya saat dihubungi pada, Senin (14/2).

Kendati demikian, dia mengatakan saat ini pihak jaringan yakni Telkomsel kemungkinan sudah mendatangi Wadas untuk melakukan pengecekan. Dia mengatakan laporan tersebut didapatnya langsung dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Dari Telkomsel juga mungkin sudah datang mau nengok. Tadi ditelpon Pak Ganjar [soal kedatangan Telkomsel],” ungkapnya.

Kepala Divisi Penelitian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Era Hareva Pasarua mengonfirmasi kabar penurunan jaringan tersebut. Dia mengatakan saat ini untuk bertukar pesan masih sangat sulit dilakukan di wilayah tersebut.

“Sampai saat ini masih susah. Berkirim WA saja masih sangat susah,” ujar Era saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (14/2).

Era juga mengatakan, karena penurunan ini, para warga terpaksa harus keluar desa untuk mencari sinyal.

“Dirasakan semua warga. Kalo sebelum-sebelumnya sinyal di Wadas memang agak susah, tapi masih lancar untuk berkirim pesan via WA. Tidak pernah separah ini. Warga harus keluar desa untuk berkirim pesan,” ujarnya.

Sebelumnya, Desa Wadas menjadi sorotan nasional usai aparat kepolisian diterjunkan ke desa itu pada Selasa (8/2). Pasukan polisi bersenjata lengkap dikerahkan untuk mengawal pengukuran lahan tambang batu andesit proyek Bendungan Bener.

Namun, anggota kepolisian tak hanya mengawal tim pengukur. Mereka juga menangkap warga Desa Wadas yang dianggap memprovokasi penolakan rencana penambangan tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf atas insiden yang terjadi di Desa Wadas. Dia beralasan kehadiran aparat tersebut semata-mata hanya untuk mengukur lahan untuk proyek Bendungan Bener.

“Pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya masyarakat di Wadas. Karena kemarin mungkin ada yang merasa tidak nyaman, saya minta maaf,” kata Ganjar dalam konferensi pers yang digelar Rabu (9/2).