Berita Terkini Dan Teraktual

Atletico vs Man Utd: Perang Dingin Simeone dengan Ronaldo

Duel Atletico Madrid versus Manchester United di Liga Champions, Kamis (24/2) dini hari WIB, tak bisa lepas dari perang dingin Diego Simeone dengan Cristiano Ronaldo. Keduanya kerap terlibat cekcok semiotika.

Sepanjang kariernya, Ronaldo telah 35 kali tampil melawan Atletico, bersama Real Madrid dan Juventus. Dari jumlah itu bintang asal Portugal ini melesakkan 25 gol, 9 assist, dan dapat 11 kartu kuning.

Ronaldo pertama kali membobol gawang Atletico pada 13 Januari 2011. Itu tercipta dalam laga leg pertama Copa del Rey 2010/2011. Namun saat itu Atleti belum diasuh Simeone.

Pemain 36 tahun ini baru membobol gawang tim asuhan Simeone pada pekan ke-14 La Liga 2011/2012. Tak tanggung-tanggung, Ronaldo melesakkan dua gol lewat tendangan keras dari luar kotak penalti.

Usai itu Ronaldo seperti jadi momok bagi Atletico. Salah satunya adalah final Liga Champions Eropa 2013/2014. Atletico menyerah dengan skor 1-4 pada babak tambahan waktu dan Ronaldo melesakkan satu gol.

Namun perang dingin paling puncak antara Ronaldo dan Simeone terjadi dalam duel Juventus kontra Atletico di Liga Champions 2018/2019. Simeone memulai dan dibalas oleh Ronaldo.

Pada leg pertama babak 16 besar Juventus berkunjung ke Wanda Metropolitano. Saat itu Juventus kalah 0-2 dan Simeone merayakan kemenangan dengan gerakan mengayunkan kedua tangan hingga pangkal paha.

Perayaan kemenangan Simeone ini disebut dengan istilah ‘cojones’. Seolah memendam dendam akan selebrasi itu, Ronaldo melakukan selebrasi ‘cojones’ saat mencetak gol penalti kemenangan 3-0 Juventus di leg kedua.

Akibat ulahnya itu Simeone disanksi UEFA dengan denda 20 ribu euro atau setara Rp320 juta. Adapun Ronaldo akhirnya juga mendapat sanksi denda dari UEFA dengan angka yang sama.

“Dia [Ronaldo] mungkin melihat bagaimana saya melakukannya [cojones] di Wanda Metropolitano dan, seperti saya, dia hanya ingin menunjukkan karakternya,” ujar Simeone seusai pertandingan.

Pada Kamis (24/2) dini hari WIB, Ronaldo akan kembali bersua Simeone. Kali ini Ronaldo mengenakan seragam setan merah Man Utd, sedangkan Simeone tetap bersama Colchoneros.

Duel Atletico Madrid melawan Manchester United ibarat partai balas dendam yang telah dinanti sangat lama. Kubu Man Utd telah menunggu momen ini selama hampir 30 tahun lamanya.

Atletico dan Man Utd memang baru bentrok dua kali. Itu tercipta dalam ajang Piala Winner 1991/1992. Pada leg pertama di Old Trafford Man Utd ditahan 1-1, tetapi pada leg kedua dibantai dengan skor 0-3.

Kekalahan menyakitkan tersebut belum terbalaskan hingga kini. Karenanya pertemuan babak 16 besar Liga Champions Eropa 2021/2022 ini jadi momentum yang tepat untuk membalas sejarah pahit tersebut.

Kabar baiknya bagi Man Utd, tuan rumah tak akan diperkuat Yannick Carrasco dan Felipe karena akumulasi kartu, serta Daniel Wass dan Matheus Cunha karena cedera lutut. Thomas Lemar juga absen karena Covid-19.

Sudah begitu Antoine Griezmann diragukan tampil. Meski sudah pulih dari cedera, mantan pemain Barcelona ini tidak terlalu fit. Jika Griezmann absen, ini akan menjadi kerugian yang sangat besar.

Pada saat yang sama dari kubu Man Utd yang absen hanya Mason Greenwood dan Edinson Cavani. Kondisi Eric Bailly sudah mulai pulih dan ada kans dimainkan Ralf Rangnick.

The Red Devils pun dalam kepercayaan diri tinggi, usai meraih dua kemenangan beruntun. Mereka melibas Brighton & Hove Albion dengan skor 2-0, lantas menggilas Leeds United dengan skor 4-2.

Ronaldo tak mencetak gol dalam pesta empat gol Man Utd ke gawang Leeds akhir pekan lalu. Peraih lima gelar FIFA Ballon d’Or ini seolah sedang menyimpan energi untuk laga lawan Atletico.

Statistik gol Ronaldo di kompetisi kontinental terlite Eropa ini memang mentereng. Dari lima laga musim ini contohnya, Ronaldo sudah mengemas enam gol. Total Ronaldo telah membukukan 141 gol dari 187 laga.

Namun, Simeone dan anak asuhnya tak bisa dipandang sebelah mata. Salah satu ambisi terbesar Simeone bersama klub asal ibu kota Spanyol tersebut adalah meraih gelar Liga Champions.

Ambisi inilah yang membuat pelatih asal Argentina tersebut senantiasa bertahan.

Man Utd punya ambisi membalas dendam 30 tahun, sedangkan Simeone ingin menyingkirkan sosok menyeramkan bernama Ronaldo.